Selasa, 20 April 2010

Modifikasi Yamaha Vixion


Punya postur tubuh tinggi alias jangkung lumayan bikin repot kalau mau naik motor standar. Ini yang dialami oleh Daniel Marshall, warga Depok yang merasa kurang nyaman pakai V-Ixion andalannya. Waduh!

"Postur badan pemilik motor ini lebih dari 190 cm, jadi V-Ixion standar kelihatan kekecilan kalau disemplak bodi jangkungnya," bilang Wardoyo, builder bengkel modifikasi Gandul 2Wheel Custom from Gandul, Cinere, Depok.

Akhirnya kondisi V-Ixion standar dikalahkan guna mengikuti postur tubuh pemilik. Tentu biar nyaman dipakai. Kebetulan juga, Daniel sudah lama punya keinginan ngemodif total tunggangannya itu.

Maka proyek berlanjut ke bengkel G2C yang spesialis bikin bodi dari pelat besi ini. Namun sebelum main di bodi, langkah awal ubahan yang dilakukan yaitu membenahi bagian kaki-kaki lebih dulu.

"Kaki-kaki dibikin jangkung. Namun agar tidak kelihatan sangat tinggi dan tetap harmonis, sumbu roda dibikin melar sampai 7 cm," jelas Wardoyo yang menambahkan kalau hal ini dilakukan untuk mengimbangi ubahan bodi yang nantinya bakal jadi lebih besar lagi.

Ubahan sumbu roda yang dibuat lebih panjang ini cukup ditempuh lewat pemasangan lengan ayun baru garapan G2C yang modelnya dibuat seperti moge. Jadi bagian rangka bawah hampir tidak memengalami
perubahan.

"Beda kalau pakai arm copotan limbah moge, rangka bawah V-Ixion pastinya juga ikut dilebarin," jelas modifikator ramah berkulit gelap itu.

Apalagi suspensi depan didukung sok model upside down copotan dari Cagiva Mito. Cocok untuk bikin kaki-kaki V-Ixion jadi makin kekar. Asyiknya setelah dipasang ke komstir V-Ixion, sok Mito lebih selonjor daripada asli V-Ixion.

Hasil akhirnya tentu jadi lebih oakley. Ketika dicoba langsung oleh Daniel, posisi motornya benar-benar sudah dirasakan ideal dengan postur tubuhnya yang jangkung itu.

Memang itu yang dicari!

GANTI DUA KALI

Ubahan bodi jadi kunci biar tampilan V-Ixion tidak lagi kedodoran ketika disemplak. Mengandalkan pelat galvanis 0,8 mm bodi belakang dibentuk lebih meruncing. "Dimensinya nyamain Kawasaki Ninja 250 biar enggak kegedean," terang Wardoyo yang menempelken lampu belakang Honda Vario sebagai stop lamp.

Giliran desain fairing depan yang menentukan tampilan keseluruhan motor. "Sempat ganti dua kali modelnya, desain pertama meniru fairing Yamaha R6, setelah jadi, pemiliknya masih merasa kurang sreg. Akhirnya disepakati seperti model Aprilia RS125 terbaru," aku Wardoyo yang pasang lampu depan copotan dari Honda Vario.

Builder G2C ini mengaku meracik sendiri model dan desain tangki. Menyesuaikan fairing dan buntut belakang. "Hanya dimensi yang dibuat lebih besar mengimbangi bodi yang sudah melar," tutup War sapaan akrabnya. Perang, dong!

Jangan Lupa isi Komentar Ya....

5 komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *