Selasa, 20 April 2010

Patahkan Opini Mekanik Yamaha


Yamaha Jupiter-Z besutan Rey Ratukore mengejutkan. Laju pada gelaran final OMR Yamaha di sirkuit Cimahi. Sanggup mengasapi Yamaha Jupiter-Z geberan Hokky Krisdianto dari Star Motor di kelas MP1 atau 110 cc.

Underbone 110 cc racikan Tomy Huang itu patahkan opini banyak orang soal riset motor bebek. Jelas-jelas, Tomy buktikan masih ada ruang yang bisa dikilik dari underbone 4-tak 110 cc. Murah pula!

Belakangan banyak tim mapan Yamaha bilang, aturan road race sekarang membatasi pengembangan riset mesin. Tapi Tomy pakai konsep baru. Paling utama membuat putaran mesin lebih enteng dan awet. Risetnya harus bikin kencang tapi murah!

Pertama, ia mengubah mekanisme pelatuk dengan pakai rocker-arm milik Honda Blade yang ada rollernya. "Putaran mesin lebih enteng karena low-friction. Kalau putaran enteng otomatis power naik. Sebab, gesekan menyita 20% potensi tenaga di kruk-as," jelas punggawa Bintang Racing Team (BRT) itu.

Cara ubahannya simpel. Tinggal plug-and play. Cukup geser posisi rocker-arm ke kiri dan pasang bushing. "Handicapnya poisisi kem tertidur. Jadi, agak susah bikin profilnya," papar Tomy yang menggunakan biller untuk mengubah kem.

Tomy mempertahankan limiter di rpm 14.000. Sebab, ketahanan maksimum piston di situ. "Kalau piston kuat, kruk-as kalah. Jadi boros. Makanya kita pakai con-rod Indoparts yang harganya separuh orisinalnya," papar pria berkacamata itu.

Bicara efisiensi, Tomy pakai bensin Petronas, oktannya 95. Padahal banyak mekanik pakai bensol oktannya sampai 105. Alasannya, "Kandungan kalori Petronas lebih bagus. Sebenarnya kalori terbanyak ada di Premium, tapi tidak tahan kompresi tinggi. Kita pakai kompresi 12,3 : 1, mirip motor standar," jelasnya.

Ekses bensin oktan rendah, akselerasi jelek. Solusinya komponen pengapian dibuat enteng. Pengapian diubah jadi DC pakai magnet YZ. Balancer kanan dihilangkan agar enteng.

"Selain itu, pakai produk terbaru CDI BRT yang bisa dipilih mapping saat motor di trek. Pembalap bisa mengontrol power. Rey saya instruksikan agresif di 3 lap awal dan akhir. Di tengah mapping dibuat agar mesin awet," buka Tomy.

Terakhir, Tomy terapkan pendinginan efisien. Dipilih Federal Oil 10W-30. Friksi lebih rendah tapi tidak panas. "Dibanding Motul, Federal Oil lebih dingin 5-10 derajat Celcius," beber Tomy lagi.

Pantas, tunggangan Rey makin banyak lap makin kencang. Jadi masih ada peluang, kan? Ayo, jangan berhenti riset.

Jangan Lupa Isi Komentar Ya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *